Betapa hancur hati kedua orang tua, tatkala dikabarkan kepada mereka ternyata anaknya – yang selama ini dikenal sebagai anak baik-baik dan pendiam – terciduk oleh aparat kepolisian karena terlibat jaringan terorisme. Orang tua yang lain pun shock begitu mendengar anaknya tewas dalam aksi peledakan. Sementara itu, teman-temannya serasa tidak percaya mendengar berita bahwa anak yang selama ini mereka kenal sebagai anak baik, supel, dan ramah, ternyata terlibat aksi terorisme!!
Demikianlah, betapa menyedihkan, ternyata jaringan terorisme telah berhasil menyeret anak-anak baik dari putra-putra kaum muslimin dalam aksi biadab yang bertentangan dengan agama dan akal sehat tersebut.
Tentunya, kita bertanya-tanya bagaimana anak-anak muslimin bisa terseret jaringan terorisme? Melalui pintu apa terorisme bisa masuk ke alam pikiran mereka sehingga mereka tertarik dan mau mengikutinya?
Pembaca, kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah …
Akar munculnya terorisme adalah dari paham sempalan khawarij. Suatu paham ekstrim dalam beragama, yang membuahkan sikap merasa benar sendiri, kemudian serampangan dalam memahami dan mengamalkan dalil-dalil syari’at lepas dari bimbingan para ‘ulama, yang berujung kepada pengkafiran semua pihak yang bertentangan dengan pendapatnya, termasuk mengkafirkan pemerintah kaum muslimin.
Gerakan terorisme yang pertama kali muncul dalam sejarah Islam adalah di akhir masa Khilafah ‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallah ‘anhu, yang diprakarsai oleh seorang Yahudi, Abdullah bin Saba`, dengan menampilkan slogan keadilan dan benci kezhaliman. Sebagai korban pertama kali adalah sang khalifah Utsman bin ‘Affan sendiri! Kemudian semakin gencar pada masa Kekhalifahan ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallah ‘anhu, yang beliau sendiri pun menjadi korban aksi terorisme tersebut. Merekalah kelompok sempalan khawarij, yang tumbuh menggerogoti dan menghancurkan Islam. Di atas paham mengkafirkan orang-orang yang bertentangan dengan mereka, dan berlanjut menghalalkan darah mereka. Terutama pemerintah muslimin, yang telah mereka vonis sebagai pemerintah kafir. Itu semua mereka lakukan atas nama agama.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam jauh-jauh hari telah memberitakan kemunculan kelompok sesat ini, lengkap dengan ciri-ciri dan sifat-sifatnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
سَيَخْرُجُ فيِ آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ مِنْ قَوْلِ خَيْرِ البَرِيَّةِ يَقْرَءُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ
Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang muda-muda umurnya, pendek akalnya. Mereka mengatakan ucapan sebaik-baik manusia. Mereka membaca Al Qur’an, tapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat (keluar) dari (batas-batas) agama seperti melesatnya anak panah menembus binatang buruannya. [HR. Al Bukhari 3611, 5057, 6930; Muslim 1066]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyifati mereka sebagai:
هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَ الْخَلِيْقَةِ
Mereka adalah sejahat-jahat makhluk. [HR. Muslim 1067]
Maka apabila pada anak-anak kaum muslimin ada kecenderungan mengkritisi pemerintah muslimin, selalu menentang kebijakan pemerintah muslimin, bahkan berani memvonis kafir terhadap pemerintah muslimin tanpa bimbingan para ‘ulama, maka hati-hati dan waspadalah! Ini merupakan bibit paham takfir (mudah mengkafirkan kaum muslimin), yang merupakan benih awal untuk seseorang berani menghalalkan darah pemerintah muslimin dan siapapun yang mereka anggap membela dan mendukung pemerintah. Pada ujungnya, mengantarkan mereka untuk berani melakukan aksi kekerasan yang dilabeli sebelumnya sebagai jihad. Inilah awal mula seorang terseret dalam aksi terorisme.
Kaum muslimin rahimakumullah…
Kesalahfatalan berikutnya, yang pada ujungnya menghantarkan anak-anak kaum muslimin untuk tertarik dengan gerakan terorisme adalah semangat berjihad yang besar dan kebencian yang besar terhadap orang-orang kafir, namun tidak disertai dengan pemahaman yang benar tentang apa itu jihad, bagaimana aturan Islam tentang masalah jihad, serta orang kafir manakah yang boleh untuk diperangi?
Tidak diragukan lagi, bahwa jihad merupakan puncak Islam yang tertinggi. Orang-orang kafir adalah musuh-musuh Islam yang harus dibenci dan diperangi oleh kaum muslimin. Namun, dalam agama Islam ada aturan dan tuntunan yang harus dipahami dengan benar dan tidak boleh dilanggar. Hal inilah yang tidak dipahami dengan baik oleh mereka yang terlibat dalam aksi terorisme tersebut. Karena memang di antara sifat dan ciri-ciri mereka adalah pendek akalnya dan cupet (Bhs. Jawa: dangkal) cara pandangnya. Tak heran bila aksi terorisme (baca: kebodohan) yang mereka lakukan tersebut merusak citra Islam dan mencemarkan nama baik kaum muslimin, terkhusus lagi nama baik orang-orang yang istiqamah di atas agamanya.
Sebagai contoh, bahwa dalam syari’at Islam tidak semua orang kafir boleh dibunuh.
Kafir Dzimmi, Kafir Mu’ahad, Kafir Musta’min dalam Islam jiwanya terlindungi tidak boleh dibunuh. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الجَنَّةِ وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ أَرْبَعِيْنَ عَامًا
Barangsiapa yang membunuh seorang kafir mu’ahad, maka dia tidak akan mencium aroma wangi al Jannah (surga). (Padahal) sesungguhnya aroma wangi al jannah itu didapati (tercium) sejauh perjalanan 40 tahun. [HR. Al-Bukhari 3166, 6914; An-Nasa`i 4764; Ibnu Majah 2736; Ahmad V/36]
Adapun orang kafir yang boleh diperangi dan dibunuh adalah kafir harby, yaitu orang-orang kafir yang memerangi muslimin, tidak ada antara muslimin dengan mereka perjanjian, dzimmah, tidak pula jaminan keamanan.
Kita perlu waspada pula, apabila seorang mulai kagum dan mengidolakan tokoh-tokoh teroris semacam Usamah bin Laden, Aiman Azh-Zhawahiri, seraya menganggapnya sebagai tokoh ‘ulama besar yang diikuti ucapan dan fatwa-fatwanya. Sebagai contoh, pelaku peledakan bom Bali yang bernama Imam Samudra. Dia menganggap tokoh-tokoh teroris panutannya diatas sebagai ‘ulama dan menyejajarkannya dengan para ‘ulama besar Ahlus Sunnah. Padahal sifat dasar para khawarij pelaku aksi teror tersebut adalah sama sekali lepas dari bimbingan para ‘ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam memahami dan mengaplikasikan dalil-dalil syari’at.
Lebih rumit lagi, orang-orang yang terlibat dalam jaringan terorisme, ternyata bukanlah orang-orang yang jauh dari agama. Sebaliknya mereka adalah orang yang zhahirnya sangat dekat kepada agama, menampakkan syi’ar-syi’ar Islam dalam penampilan dan pakaian mereka, dan sangat rajin beribadah. Bahkan aksi teror yang mereka lakukan tersebut diyakini dalam rangka memperjuangkan Islam dan merupakan bagian dari ajaran Islam!!
Kaum muslimin rahimakumullah…
Sikap komitmen terhadap ajaran agama, berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah merupakan sikap yang harus kita jalankan. Tidak boleh bagi kaum muslimin untuk menjauh atau apriori terhadap Islam dan bimbingan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Namun sikap berpegang teguh terhadap agama tersebut harus berdasarkan manhaj (metode pemahaman) yang benar, dengan bimbingan para ‘ulama sejati dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Alhamdulillah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah meninggalkan umatnya di atas petunjuk yang sangat jelas. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menegaskan:
وَايْمُ اللهِ قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى مِثْلِ الْبَيْضَاءِ، لَيْلُهَا وَنَهَارُهَا سَوَاءٌ
Demi Allah, aku tinggalkan kalian di atas (agama) yang terang benderang. Kondisi malam dan siangnya sama. (HR. Ibnu Majah no.5. Ash-Shahihah no.688)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga telah menggariskan manhaj yang benar dalam memahami dan mengaplikasikan agama ini, yaitu dengan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:
فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتَلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ مِنْ بَعْدِي، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
Sesungguhnya orang yang hidup di antara kalian (sepeninggalku), dia akan mendapati perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian untuk berpegang dengan sunnah (bimbingan)ku dan sunnah para khulafa’ rasyidin sepeninggalku. Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian. (Abu Dawud 4607, At-Tirmidzi 2676. Ash-Shahihah no. 937)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda tentang jalan yang benar dalam memahami Islam:
مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي
Jalan/Prinsip yang Aku (Rasulullah) berada di atasnya dan juga para shahabatku. (At-Tirmidzi 2641, Ath-Thabarani I/256. Ash-Shahihah 203, 204)
Jika kita tidak memperhatikan prinsip di atas, akan menyebabkan salah dalam memahami dan mengaplikasikan dalil-dalil agama yang membuahkan sikap ekstrim dan menyimpang dalam beragama.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah mencela sikap ekstrim tersebut dalam sabda beliau:
هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ، هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ، هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ
Binasalah orang-orang yang ekstrim, binasalah orang-orang yang ekstrim, binasalah orang-orang yang ekstrim. (Muslim 2670)
(Dikutip dari http://www.assalafy.org/mahad/?p=334#more-334, versi msword http://www.salafishare.com/id/31BEVLR7VU8K/Teroris1.doc)
sepakat…
kalau kita ga punya ilmu, ga punya guru/ustad yang benar, berpikiran pendek bisa jadi kita menjadi ‘calon pengantin’ berikutnya.
jangan hanya memberi komentar tentang mujahidin yg kalian sebut sebagai khawarij tsb, coba tolong komentari juga pemimpin kalian yg diarab sana itu, yg menginjak2 makam syuhada dan ummahatul mukminin di baqi lalu menggantinya dgn mall, tolong komentari juga soal pemimpin kalian yg gemar berwala dgn org kafir semacam jos bus. dimana okjektifitas kalian? pemimpin muslim? kalian menyebut orang yg telah melempar alquran kebelakang punggung mereka dan menggantinya dgn hukum kafir sbgi muslim? aneh kalian ini..tahukah kalian khawarij? khwarij adalah org2 yg membangkang terhadap pemerintahan khilafatul muslimin, sementar kami membangkang terhadap pemerintahan kufur.
Sehingga sebagaimana untuk Khawarij, Ulama telah menjelaskan bahwa mereka adalah salah satu yang memberontak melawan Imam yang benar (Al-Imam Al Haq), dan mereka secara terbuka tidak taat kepadanya, dan mereka bersekongkol melawannya maka dimanakah Imam yang benar saat ini, yang bisa (paling berhak) memberikan label kepada seseorang yang memberontak melawannya sebagai seorang Khawarij?
Dimanakah Ali bin Abi Thalib hari ini?!
Dan jika kita Khawarij, maka siapakah kamu (wahai para rezim dan wahai Ulama yang loyal kepada mereka)?! Apakah kalian Ali dan Shahabat-shahabatnya?!
Dan apakah Ali r.a. mengambil hukum kekuasaannya dari Legislasi (undang-undang) orang Persia dan orang-orang Roma ?!
Apakah dia memerintah berdasarkan pada Sosialisme dan demokrasi? Atau dia adalah seorang penyeru nasionalisme dan kedamaian sosial ?
Atau pernahkah Ali bersekutu dan mendukung Yahudi?!
Atau pernahkah Ali meninggalkan Hudud dari Allah dan mengimplementasikan hukuman yang tidak pernah Allah kirimkan ke muka bumi ini? Atau dapatkah itu dikatakan menyeru untuk merapakan Khilafah, sebuah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan?!
Atau pernahkah Ali berperang melawan kesucian dan kemurnian, menyeru kepada kebebasan wanita dan untuk membiarkan wanita bebas untuk melakukan perjalanan?!
Atau apakah Ali salah satu orang yang telah memisahkan Al- Quran kedalam bagian-bagian (yaitu mengimani sebagian dan mengkufuri sebagian)? Mereka yang mengatakan: Tidak ada Islam dalam politik, dan tidak ada politik dalam Islam?!
Dan yang telah dimaafkan Imam Ali r.a. beliau sama sekali tidak pernah melakukan semua itu. Tetapi dia yang paling ingin menerapkan hukum Allah, dan memerintah dengan Kitab Allah, serta Sunnah Rasul-Nya Saw.. Kemudian tidak ada keraguan, bahwa seseorang yang memberontak melawan Al Imaam Al Adil dia benar-benar seorang Khawarij.
Sebagaimana untuk seseorang yang melakukan semua kebatilan ini yang telah kami sebutkan maka seseorang yang memberontak melawan seorang penguasa (yang tidak melaksanakan hukum Islam) bukanlah seorang Khawarij; tetapi dia adalah seorang Muslim, seorang Mumin, seorang Muttaqi (bertaqwa).
@khatab
Saya sbenarnya brusaha mmahami yg jd pikiran Anda soal pjuangan melawan pmerintah, yg Anda anggap kufur. Ttapi apakah skrg ini to saatnya btndak? Bukankah saat ini adlh saat yg msh sangat kondusif bagi kaum muslimin d Indonesia utk melaksanakan ibadah? Apakah Anda ingin merusak kondisi ini? Pikirkanlah manfaat dan madhorot umat. Jika ingin brtindak, silakan, tapi mbok ya pilih2 tmpat. Cari yg skiranya umat muslim tdk dkekang ibadahnya ato yg smacamnya, jd paling tdak bsa mmberi pelajaran buat pmerintah yg bkuasa, dan mbuktikan bhwa umat Islam tdk bsa dkekang-kekang seenaknya. Contoh: umat muslim Uighur d Cina, palestina, afrika (boko haram), dsb. Jd muslim bijak sdkit ngapa? Jika Anda terus melakukan pmberontakan d indonesia, bukan tdk mgkin, aksi anda dtunggangi pihak2 yg secara status mmg musuh2 islam yg nyata. Anda bsa dmanfaatkan oleh mereka shingga alih2 tujuan anda trcapai, justru tujuan musuh2 islam inilah yg trcapai dg mmnjam tangan Anda….
@khatab
Saya sbenarnya brusaha mmahami yg jd pikiran Anda soal pjuangan melawan pmerintah, yg Anda anggap kufur. Ttapi apakah skrg ini to saatnya btndak? Bukankah saat ini adlh saat yg msh sangat kondusif bagi kaum muslimin d Indonesia utk melaksanakan ibadah? Apakah Anda ingin merusak kondisi ini? Pikirkanlah manfaat dan madhorot umat. Jika ingin brtindak, silakan, tapi mbok ya pilih2 tmpat. Cari yg skiranya umat muslim dkekang (ralat) ibadahnya ato yg smacamnya, jd paling tdak bsa mmberi pelajaran buat pmerintah yg bkuasa, dan mbuktikan bhwa umat Islam tdk bsa dkekang-kekang seenaknya. Contoh: umat muslim Uighur d Cina, palestina, afrika (boko haram), dsb. Jd muslim bijak sdkit ngapa? Jika Anda terus melakukan pmberontakan d indonesia, bukan tdk mgkin, aksi anda dtunggangi pihak2 yg secara status mmg musuh2 islam yg nyata. Anda bsa dmanfaatkan oleh mereka shingga alih2 tujuan anda trcapai, justru tujuan musuh2 islam inilah yg trcapai dg mmnjam tangan Anda….
@khatab
Okelah jika Anda ingin dsebut muslim/mukmin dan bukan khawarij. Label tdaklah bgtu penting. Pnggolongan khawarij hanyalah sebuah patokan. Sseorang bsa saja suatu saat muslim, d saat yg lain khawarij, dst. Ato bsa jd stengah muslim, stengah khawarij, itu perkara yg debatable (bsa dprdebatkan). Yg pnting buktikanlah dgn tndakan nyata. Brtndaklah sbg seorang muslim, dmn syogyanya tdk bgtu mudah mgkafirkan, mberontak, dsb. Bukankah dlm sejarah dulu Rasululloh prnah mnunda mnyerang suatu negeri dmn pemerintahnya msh mau melaksanakan sholat? Ptmbangkanlah sgala ssuatu dg mnyeluruh sbelum btindak. Jangan kdepankan emosi/nafsu amarah. Kndalikan smangat bjuang k arah yg lebih syar’i. Yg dtakutkan adalah pjuangan Anda yg seharusnya Lillahi ta’ala (demi untuk Alloh), mnjadi terbalut nafsu amarah pribadi Anda semata, jika tdk dkelola dg baik dan benar….
Sejak penyergapan terhadap tersangka terorisme di Tangerang beberapa hari yang lalu, media kembali memblow up isu teror, seakan kaum teror ini selalu mengancam dan berserakan di mana-mana. Saya termasuk orang yang jengkel terhadap pemberitaan media (yang jelas diarahkan oleh asing dan intelejen). Betapa tidak? Mereka selalu mengatakan bahwa teror tidak berkaitan dengan islam. Tapi, pada saat yang sama, mereka jelas-jelas mengait-kaitkan, atau membuat-buat kaitan antara islam dengan teror.
Lihat saja ketika mereka mewawancarai orang-orang yang dekat dengan pelaku bom Mariot dan Ritz Carlton. Mereka bertanya pada temannya apakah sebelum ini ada keanehan pada diri pelaku, temannya menjawab bahwa pelaku menjadi aneh setelah ikut kajian di masjid. Keanehan yang lain adalah si pelaku setelah ngaji jadi fasih mengucapkan ayat Al Qur’an atau hadits. Bukankah ini konyol? Dengan berita seperti ini media ingin agar orang tua dan masyarakat hati-hati apabila anaknya sudah mulai ikut kajian, fasih melafalkan ayat Al Qur’an dan hadits. Ada lagi, ketika ketua RT daerah tempat Nurdin dibunuh ditanya mengenai ciri-ciri penghuni kontrakan, Pak RT menjawab bahwa orangnya berjenggot, celana cingkrang, dan istrinya pakai pakaian tertutup. Bukankah ini juga konyol. Jika ciri ini digeneralisasi, maka akan banyak umat islam yang dicurigai sebagai teroris.
Yang bikin jengkel lagi, kemarin media mendapat foto-foto kegiatan Saifudin Zuhri yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang ustadz yang aktiv membina remaja dengan kegiatan kajian dan out bound. Sang presenter mengatakan , “Siafudin zuhri mengkader calon “pengantin” lewat kegiatan remaja masjid seperti out bound”. Disamping itu, presenter memberi Saifudin dengan embel-embel “ustadz”. Bukankah ini mananya jelas-jelas mengaitkan terorisme dengan islam, dengan dakzah, dan dengan kegiatan keislaman?
Arahnya jelas. Media -yang disetir oleh asing dan intel- ingin agar masyarakat, khususnya orang tua, agar waspada terhadap gerakan-gerakan islam, waspada terhadap aktivis islam, dan waspada terhadap para ustadz. Terutama terhadap mereka yang selalu bicara soal politik, soal kebiadaban Amerika, soal kekejian israel, atau soal ketertindasan umat islam, dll. Akhirnya, mereka akan membatasi aktivitas anak-anak remaja mereka agar jangan sampai terlibat ke sana. Bahkan, sudah ada orang tua yang “over protective” terhadap anak mereka, sampai dilarang ikut pengajian apa pun. Demikianlah, muncul imunitas terhadap aktivitas dan aktivis islam idiologis. Sasarannya adalah membatasi aktivitas gerakan islam idiologis tersebut, serta menghambat atau memutus samasekali rantai pengkaderan mereka. Semoga Allah menolong kita dalam situasi seperti ini.
Mereka membuat makar maka Allah akan membuat makar untuk mereka, dan Allah adalah sebaik-baik pembuat makar!
assalamualaikum
teror kami mulia
djlan ilahi
ga bosen2 ya jadi tameng thoghut?
[…] orang-orang yang ekstrim, binasalah orang-orang yang ekstrim, binasalah orang-orang yang ekstrim. (Muslim […]
Menurut sejarah, Zionis dan Nazi (Hitler) ternyata memiliki akar yang sama.
Sejarah itu penting. Jangan lupakan sejarah!
Masuk sini gan, ada pengakuan pendeta yang menghebohkan!
satu yang terpenting jadi masalah ,,, dengan demikian akhirnya semua kita, muslim dicap teroris.dan bila ada teroris selalu dikaitkan dengan muslim.huhh